Ankara
-Kasus korupsi yang berkembang dan diduga melibatkan sejumlah pejabat
pemerintah, membuat mata uang lira Turki jatuh ke rekor terendahnya. Bursa saham juga berjatuhan.
Mata uang lira pada Jumat kemarin jatuh ke level terendahnya terhadap dolar AS. Indeks utama di bursa Turki, yaitu Borsa Istanbul National 100, anjlok 6,2% pekan ini, dan jatuh lebih dari 18% tahun ini.
Meluasnya
penyelidikan soal kasus korupsi telah merusak citra pemerintah Turki
yang dipimpin Perdana menteri Recep Tayyip Erdogan, dan mulai membuat investor kabur.
Dikutip dari CNN,
Sabtu (28/12/2013), krisis korupsi ini dimulai dari pengunduran diri 3
menteri, karena anak-anaknya tertuduh melakukan tindak korupsi.
Pemerintah Turki menganggap meluasnya penyelidikan korupsi ini sebagai
serangan politik kepada pemerintahan Erdogan yang sudah berkuasa 11
tahun.
Tiga menteri yang mengundurkan diri, Rabu lalu terkait
skandal korupsi adalah Menteri Lingkungan Hidup Erdogan Bayraktar,
Menteri Ekonomi Zafer Caglayan, dan Menteri Dalam Negeri Muammer Guler.
Para menteri ini tak terima anaknya ditangkap karena dituduh terlibat korupsi, yang juga melibatkan sejumlah kepala bank-bank BUMN, sejumlah birokrat, dan pengusaha kelas atas.
Kantor Jaksa di Istanbul
telah melakukan investigasi selama 2 tahun dan menemukan dugaan adanya
korupsi, termasuk pencucian uang, penyelundupan emas, hingga penyuapan
yang melibatkan banyak pihak.
Erdogan sudah melakukan perombakan
kabinetnya, namun tindakan ini gagal untuk mengembalikan kepercayaan
investor terhadap ekonomi Turki.
Kalangan militer Turki tidak
mau ikut campur dalam krisis yang telah terjadi saat ini. Situasi ini
memang menyulitkan bagi perekonomian Turki. Belum lagi demonstrasi anti
pemerintah juga mulai terjadi dan membuat saham-saham berjatuhan.
detikfinance
Sabtu, 28 Desember 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






Tidak ada komentar:
Posting Komentar