Surabaya -Akibat insiden runtuhnya tambah bawah tanah PT Freeport
Indonesia pada 15 Mei lalu produksi emas Indonesia secara nasional pun
turun. Pasalnya, insiden tersebut sempat menghentikan produksi emas
Freeport selama hampir sebulan.
Direktur Jenderal Mineral dan
Batubara R Sukhyar mengungkapkan produksi emas nasional turun itu
dipengaruhi inside di Freeport. Selama ini Freeport merupakan produsen
emas terbesar di dalam negeri.
"Produksi emas berdampak karena
insiden Freeport, pada tahun 2012 produksi emas nasional mencapai 75 ton
sementara pada 2013 produksinya hingga November 2013 hanya mencapai 39
ton. Sementara pada 2014 ditargetkan produksi emas mencapai 63 ton,"
kata Sukhyar di acara Kilas Balik Sektor ESDM Tahun 2013, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (27/12/2013).
Sukhyar menambahkan, Insiden Freeport tersebut juga berdampak pada menurunnya produksi tembaganasional tahun ini.
"Insiden
di Freeport juga menurunkan produksi logam tembaga nasional yang tahun
ini hanya mencapai 370.000 ton sedangkan pada 2012 produksi tembaga
mencapai 448.000 ton," ungkapnya.
Sukhyar menambahkan lagi untuk produksi batubara pada 2013 per November 2013 mencapai 299 juta
ton sedangkan pada 2012 produksi batubara mencapai 304 juta ton. Untuk
bijih besi produksi 2013 mencapai 15 juta ton sedangkan pada 2012
produksinya hanya mencapai 10 juta ton.
Sementara untuk Bijih
Nikel produksi 2012 mencapai 41 juta ton dan pada 2013 meningkat
mencapai 47 juta ton dan pada 2014 hanya ditargetkan mencapai 9 juta
ton, ini akbiat ada kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah.
"Untuk
penerimaan negara di sektor mineral dan batubara berupa PNBP
(Penerimaan Negara Bukan Pajak) pada tahun ini mencapai Rp 33,1 triliun
atau meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 24 triliun. Sedangkan
penerimaan pajak dari Minerba tahun 2013 mencapai Rp 112 triliun
sedangkan tahun lalu hanya mencapai Rp 97,1 triliun," tutup Sukhyar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






Tidak ada komentar:
Posting Komentar